Luar Biasa, Siswa SMK Negeri 1 Singosari Malang Berhasil Membuat Mobil Nasional.
Mobil double cabin yakni Esemka Digdaya hasil kreasi siswa SMK 1 Singosari, Malang sepertinya memang layak.
Sebab walaupun hanya diberi waktu pengerjaan 3 bulan saja, 50 siswa yang terlibat dalam proyek pembuatan mobil ini terbukti sanggup mengerjakan semuanya dengan sangat rapi.
Siswa-siswa ini pun tidak sampai harus kehilangan akal dengan waktu yang singkat itu, sebab mereka malah beranggapan itu semua adalah bagian dari tantangan.
“Mereka semua tertantang menyelesaikan proyek ini,” ujar Kepala Sekolah SMK 1 Singosari Malang Bagus Gunawan ketika berbincang dengan detikOto, beberapa waktu lalu. Karena itulah, siswa ini pun mulai mencari inspirasi ke berbagai sumber dan terciptalah sebuah desain mobil double cabin yang kekar namun elegan. Tantangan pun berlanjut, karena setelah memegang desain tersebut siswa ini harus mampu mewujudkannya. Hal itu bukanlah perkara yang mudah, karena mereka hanya diberi bekal sebuah mesin injeksi eks Timor berkapasitas 1.500 cc. Karena itulah untuk memulai proyek tersebut maka siswa ini pun mulai memilih komponen yang dirasa pas untuk mobil double cabin impian mereka. Untuk bagian kerangka, mereka memilih kerangka Isuzu Panther dengan suspensi dari Mitsubishi L300. “Kami memilih keduanya karena keduanya memang sudah terbukti kehandalannya,” jelas bagus. Setelah itu baru mereka membuat bodi mobil double cabin tersebut. Pembuatannya pun bukan tanpa kendala, karena semua bagian dari bodi ini mereka kerjakan secara hand made. “Jadi kalau ada yang tidak cocok sedikit harus dibuat lagi,” ujarnya. Setelah semuanya selesai tantangan selanjutnya menurut Bagus adalah membuat dudukan yang pas untuk mesin yang mereka miliki. Namun sebelum itu, mesin yang mereka miliki pun ternyata belum mempunyai transmisi dan final gear. Karena itulah siswa-siswa ini memutar otak untuk mencari komponen mesin yang pas. “Untuk transmisi dan final gear kami gunakan milik Suzuki Escudo agar tenaga yang di hasilkan makin kuat dan tidak ngedrop,” papar Bagus. Kerja keras selama 3 bulan ini pun terbayar sudah, sebab mobil ini sudah diakui kualitasnya. “Kemarin mobil ini baru diresmikan Pak Bupati Malang,” ujarnya. Rencananya jika tidak ada aral melintang, mobil-mobil Esemka ini akan diperlihatkan ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Meskipun belum akan diproduksi secara massal, namun pihak Esemka sudah menargetkan harga jual mobil ini pada kisaran Rp 80 juta. Dengan target segmentasi adalah SMK-SMK yang bisa menjadikan mobil nasional ini sebagai bahan riset dan edukasi untuk pengembangan kedepannya. “Kita akan jual pada kisaran Rp 80 juta,” ujar Staf Direktorat Pembinaan SMK, Herdiana, ketika ditemui detikOto, beberapa waktu lalu. Meskipun secara prototipe yang ada saat ini, lanjut Herdiana, 1 unit memakan biaya sampai Rp 100 juta-175 juta. “Itu kan prototipe, namun kalau diproduksi massal, harga jual bisa turun,” ujar Herdiana. Dengan hadirnya Esemka, bisa saja memberikan angin segar bagi para konsumen Indonesia yang selama ini sudah terkungkung dengan mobil-mobil produksi Jepang dan Eropa. Meskipun harga-harga mobil saat ini terus mengalami kenaikan, namun dengan rentang harga Rp 80 juta, diharapkan konsumen Indonesia tetap dapat memiliki sebuah mobil. ( http://oto.detik.com )
Mobil double cabin yakni Esemka Digdaya hasil kreasi siswa SMK 1 Singosari, Malang sepertinya memang layak.
Sebab walaupun hanya diberi waktu pengerjaan 3 bulan saja, 50 siswa yang terlibat dalam proyek pembuatan mobil ini terbukti sanggup mengerjakan semuanya dengan sangat rapi.
Siswa-siswa ini pun tidak sampai harus kehilangan akal dengan waktu yang singkat itu, sebab mereka malah beranggapan itu semua adalah bagian dari tantangan.
“Mereka semua tertantang menyelesaikan proyek ini,” ujar Kepala Sekolah SMK 1 Singosari Malang Bagus Gunawan ketika berbincang dengan detikOto, beberapa waktu lalu. Karena itulah, siswa ini pun mulai mencari inspirasi ke berbagai sumber dan terciptalah sebuah desain mobil double cabin yang kekar namun elegan. Tantangan pun berlanjut, karena setelah memegang desain tersebut siswa ini harus mampu mewujudkannya. Hal itu bukanlah perkara yang mudah, karena mereka hanya diberi bekal sebuah mesin injeksi eks Timor berkapasitas 1.500 cc. Karena itulah untuk memulai proyek tersebut maka siswa ini pun mulai memilih komponen yang dirasa pas untuk mobil double cabin impian mereka. Untuk bagian kerangka, mereka memilih kerangka Isuzu Panther dengan suspensi dari Mitsubishi L300. “Kami memilih keduanya karena keduanya memang sudah terbukti kehandalannya,” jelas bagus. Setelah itu baru mereka membuat bodi mobil double cabin tersebut. Pembuatannya pun bukan tanpa kendala, karena semua bagian dari bodi ini mereka kerjakan secara hand made. “Jadi kalau ada yang tidak cocok sedikit harus dibuat lagi,” ujarnya. Setelah semuanya selesai tantangan selanjutnya menurut Bagus adalah membuat dudukan yang pas untuk mesin yang mereka miliki. Namun sebelum itu, mesin yang mereka miliki pun ternyata belum mempunyai transmisi dan final gear. Karena itulah siswa-siswa ini memutar otak untuk mencari komponen mesin yang pas. “Untuk transmisi dan final gear kami gunakan milik Suzuki Escudo agar tenaga yang di hasilkan makin kuat dan tidak ngedrop,” papar Bagus. Kerja keras selama 3 bulan ini pun terbayar sudah, sebab mobil ini sudah diakui kualitasnya. “Kemarin mobil ini baru diresmikan Pak Bupati Malang,” ujarnya. Rencananya jika tidak ada aral melintang, mobil-mobil Esemka ini akan diperlihatkan ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Meskipun belum akan diproduksi secara massal, namun pihak Esemka sudah menargetkan harga jual mobil ini pada kisaran Rp 80 juta. Dengan target segmentasi adalah SMK-SMK yang bisa menjadikan mobil nasional ini sebagai bahan riset dan edukasi untuk pengembangan kedepannya. “Kita akan jual pada kisaran Rp 80 juta,” ujar Staf Direktorat Pembinaan SMK, Herdiana, ketika ditemui detikOto, beberapa waktu lalu. Meskipun secara prototipe yang ada saat ini, lanjut Herdiana, 1 unit memakan biaya sampai Rp 100 juta-175 juta. “Itu kan prototipe, namun kalau diproduksi massal, harga jual bisa turun,” ujar Herdiana. Dengan hadirnya Esemka, bisa saja memberikan angin segar bagi para konsumen Indonesia yang selama ini sudah terkungkung dengan mobil-mobil produksi Jepang dan Eropa. Meskipun harga-harga mobil saat ini terus mengalami kenaikan, namun dengan rentang harga Rp 80 juta, diharapkan konsumen Indonesia tetap dapat memiliki sebuah mobil. ( http://oto.detik.com )
#sumber referensi : www.detik.com